Rabu, 03 Februari 2010

Kucing Mampu Prediksi 50 Kematian di Panti Jompo


Irna Gustia - detikHealth
Providence, Seekor kucing dengan kemampuan luar biasa mampu mendeteksi pasien di panti jompo yang akan meninggal. Kucing bernama Oscar itu mendeteksi 50 kematian dengan gayanya mendatangi pasien yang akan meninggal di jam-jam terakhirnya.

Oscar adalah kucing yang tinggal di panti jompo Steere House Nursing and Rehabilitation Centre di Providence, Rhode Island. Panti jompo ini khusus merawat pasien usia lanjut yang terkena penyakit demensia (pikun).

Dr David Dosa, seorang geriatrik (ahli penyakit lanjut usia) yang juga asisten profesor di Brown University AS mengatakan, dalam 5 tahun terakhir kucing Oscar mencatat rekor jarang salah terhadap prediksi pasien yang akan meninggal. Malahan perawatnya yang justru salah memprediksi pasien yang dianggap sudah mendekati kematian.

Dr David kemudian mempublikasikan kemampuan Oscar tersebut dalam sebuah artikel di New England Journal of Medicine pada tahun 2007. Kisah Oscar tersebut kini dibukukan dalam buku berjudul "Making Rounds with Oscar: The Extraordinary Gift of an Ordinary Cat".

Banyaknya jumlah kematian yang diprediksi kucing Oscar membuat ahli geriatrik yakin bahwa itu bukan kebetulan saja. Mereka menduga Oscar mampu mendeteksi adanya sinyal kimia di tubuh pasien yang akan meninggal.

Kucing Oscar akan berdiri di depan kamar pasien dan kadang menggores-goreskan pintu agar dia dapat masuk. Biasanya beberapa jam setelah berperilaku seperti itu, pasien yang didatangi Oscar akan meninggal. 

Tapi ketika perawat mencoba meletakkan Oscar di tempat tidur pasien,-- yang menurut perawat, pasien itu sudah mendekati kematian--, Oscar malah melompat pergi.

Oscar lalu memilih kamar lain dan terbukti prediksi kucing itu lebih akurat karena pasien yang didatangi Oscar meninggal malam itu. Sementara pasien pertama yang diduga perawat akan meninggal masih bertahan selama dua hari lagi.

Dr David dan stafnya sangat yakin akan keakuratan perilaku Oscar dan mereka akan memberitahukan anggota keluarga si pasien ketika kucing melompat ke tempat tidur dan duduk di samping penghuni kamarnya.

"Perilaku Oscar bukan seperti berleha-leha. Dia akan menyelinap keluar selama dua menit lalu dia akan kembali di sisi pasien. Seolah-olah dia benar-benar sedang berjaga," tulis Dr David seperti dikutip Telegraph, Rabu (3/2/2010).

Dr David mencatat perawat di panti jompo itu memelihara 5 kucing lainnya tetapi tidak satu pun yang kelakuannya seperti kucing Oscar. Namun Dr David tidak bisa menjelaskan secara ilmiah mengenai perilaku Oscar ini. 

Dia hanya menduga kucing Oscar memiliki kemampuan seperti anjing yang bisa mencium bau kanker untuk mendeteksi adanya keton, bikomia yang dilepaskan oleh sel-sel mati. 

Kehadiran Oscar telah menjadi penting karena semakin mendekatkan pasien, kerabat dan teman-temannya. Tak sedikit keluarga pasien yang memberikan penghargaan ke Oscar ketika mengumumkan kematian keluarganya di surat kabar.(ir/fah)


Tentang TA qw "IVR Untuk Call Centre Program Studi Teknik Telekomunikasi"

IVR (Interactive Voice Response)

IVR adalah Teknologi Telephone yang memungkinkan Computer untuk mendeteksi suara dan penekanan tombol keypad telephone pada setiap sambungan telephone yang aktif. System IVR dapat merespon setiap penekanan tombol keypad telephone secara dinamis dengan menjalankan suara yang telah direkam sebelumnya, untuk mengarahkan penelepon. System IVR dapat berfungsi untuk mengontrol berbagai macam kebutuhan yang diinginkan dan secara umum adalah untuk mengontrol Penelepon dalam jumlah yang besar.
Untuk lebih mudahnya mungkin anda dapat mengingatnya seperti ini, saat kita menghubungi nomor 888 (Simpati Telkomsel) , 555 (Mentari) , 955 (Esia) atau nomor-nomor customer service lainnya. Saat kita ingin mengetahui status dari SIM Card kita, atau untuk mendapatkan jenis layanan lain yang disediakan oleh Provider atau penyedia jasa layanan call center bank.
Saat kita menghubungi nomor-nomor tersebut dan tersambung, maka akan ada suara Greeting “Selamat Datang Di Program Studi Teknik Telekomunikasi ini adalah layanan Sistem Informasi program Studi Teknik telekomunikasi Tekan 1 untuk Informasi Pendaftaran mahasiswa baru Tekan 2 untuk berbicara dengan KPS atau Tekan 0 untuk kembali ke menu utama” Dll. layanan seperti inilah yang dinamakan IVR.
Ketika Penelepon terhubung dengan nomor Customer Service, IVR System akan memainkan suara “Greeting” diikuti dengan  pilihan menu suara yang berisi service ataupun produk yang ingin ditawarkan oleh perusahaan tersebut pada setiap penelepon. IVR biasanya dipakai pada sebuah system Call Center ataupun system berbasis telephony atau lebih dikenal dengan nama Computer Telephony Integration (CTI).
Perangkat lunak IVR bertugas membaca file konfigurasi yang berisi aliran menu dan isi menu, menterjemahkannya, dan kemudian mengeksekusinya. Jadi jika pelanggan telah melakukan dial ke sistem IVR maka IVR engine segera mengeksekusi setiap baris konfigurasi. Masing-masing baris konfigurasi berisi perintah-perintah yang umum dalam sistem IVR. Contoh perintah tersebut adalah perintah untuk mem-playback file sound yang telah direkam. File sound tersebut misalnya ada greeting dan menu pilihan awal yang dilanjutkan perintah untuk menunggu penelepon untuk menekan tombol sesuai dengan pilihan yang disajikan.
Salah satu perintah yang dapat dieksekusi adalah perintah untuk membaca data-data di database berdasarkan informasi tertentu untuk melakukan pencarian data di database. IVR engine akan memerintahkan DBridge untuk menghubungsi system database. Sistem database tersebut dapat lokal atau remote, yaitu jika tersedia koneksi ke Internet melalui ISP. Hasil query dari database yang dapat berupa angka, waktu, dan tanggal dapat langsung dibacakan oleh sistem IVR engine yaitu dengan menggunakan file-file sound default yang sudah ada di sistem IVR. 

Langkah Membuat IVR (Interactive Voice Response) :
1.   Merekam suara kita yang akan digunakan sebagai suara sebagai penjawab utk IVR.
misal suaranya berbunyi “selamat datang di politeknik negeri malang, tekan 1 untuk informasi mahasiswa baru tekan 2 untuk rektorat tekan 3 untuk bla-bla-bla” kitadapat merekam suara kita lewat software pengolah suara agar hasilnya bagus misal audacity dan format keluarannya adalah .wav
2.   Menkonvert suara yang kita rekam kedalam .gsm bisa diterjemahkan oleh asterisk, kita dapat menggunakan software sox (windows)(OPEN SOURCE), kalau menggunakan linux (sox harap diinstall lebih dahulu dilinux )  perintah untuk mengkonvertnya adalah sox suara.wav suara.gsm (misal nama filenya adalah suara.wav)
3.   Menyimpan hasil konvert suara kita kedalam folder /var/lib/asterisk/sounds
4.   Setelah itu kita mengedit extension.conf yang ada dalam folder /etc/asterisk/ pengeditannya sebagai berikut :
a)   untuk username/ extension yang ingin kita jadikan call center misal 19931 kita tambahkan rule seperti dibawah
Exten => 19931,1,Answer
Exten => 19931,2,SetMusicOnHold(default)
Exten => 19931,3,wait(4)Exten => 19931,4,Background(suara)
penjelasan lima baris pertama : jika pihak luar mendial extension ini maka prioritas pertama adalah dijawab,kemudian kalau tidak dijawab maka akan ada nada sambung music default selama 4 dial tone, setelah itu akan ada suara rekaman kita yang bunyinya seperti diatas.
Exten => 1,1,Playback(suara1)
Exten => 1,2,Dial(SIP/19932)
Exten => 19932,3,Answer
Exten => 19932,4,wait(4)
Exten => 19932,5,Playback(suara1_2)
Exten => 19932,6,Goto(Menu,19931,5)
penjelasan lima baris pertama : jika kita menekan angka satu maka suara operator (suara1) akan berbunyi misal (“anda menghubungi ppsi silahkan tunggu utk dijawab”) ,kemudian asterisk melakukan dial ke nomor tujuan (19932), jika tidak dijawab,setelah menunggu 4 x dial tone (nada sambung) akan didengarkan suara lagi (suara1_2) berbunyi (“ppsi sedang sibuk silahkan kembali kemenu awal”)
Exten => 2,1,Playback(suara2)
Exten => 2,2,Dial(SIP/19933)
Exten => 19933,3,Answer
Exten => 19933,4,wait(4)
Exten => 19933,5,Playback(suara2_2)
Exten => 19933,6,Goto(Menu,19931,5)
penjelasan lima baris pertama : jika kita menekan angka 2 dari menu utama maka kejadiannya akan seperti dibawah, penjelasannya mirip seperti sebelumnya hanya extension tujuannya berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan kita…..
b)      Setelah kita mengedit file extension.conf kita save lalu dari cli kita reload asterisk kita agar menjalankan konfigurasi yang telah kita edit sebelumnya dengan mengetikkan : asterisk reload
Blog Diagram 
Keterangan Blok Diagram
a.      Telephone user
Digunakan untuk mengakses dari sistem yang direncanakan atau juga disebut user.
b.      Ruang
Tempat/letaknya telpon untuk administrator yang akan dihubungi oleh user.
c.       PABX
Alat ini digunakan untuk menghubungkan beberapa telephone ke perangkat IVR, PABX juga digunakan untuk memberi nomor ekstensi dari telephone yang dituju.
d.      Perangkat IVR
IVR digunakan untuk memberi jawaban secara otomatis dari user yang menelphone ke nomor center. IVR mempunyai database yang digunakan untuk menyimpan suara yang telah direkam sebelumnya untuk kemudian digunakan oleh perangkat IVR. Biasanya format suaranya adalah wav.
e.       Sistem Mail Box Local
Sistem ini untuk menyimpan semua data mail box dari user untuk admin atau pun admin dengan admin sendirinya, saat admin tidak ada pada tempat tersebut atau saat admin tidak mengangkat telpon maka sistem ini akan bekerja secar timer.




Sabtu, 21 November 2009

Teknik Memanfaatkan "Engine Brake" Mobil Matik


Kini mobil-mobil mewah umumnya sudah menggunakan transmisi yang beroperasi secara otomatis. Artinya, pengemudi tak perlu lagi capek menginjak kopling untuk ganti gigi. Pada mobil dengan transmisi manual, untuk pindah gigi kopling harus ditekan.

Kenyataan lain, dari seluruh sistem kontrol mobil yang harus dioperasikan pengemudi, kopling yang paling banyak menyita tenaga. Di samping itu, tingkat pengoperasiannya juga sangat tinggi, terutama bila jalan macet atau padat merayap!Cepat Habis


Kendati demikian, ternyata masih banyak di antara kita yang masih berasumsi negatif terhadap transmsi otomatik. Hal ini, juga diakui oleh produsen mobil. Misalnya, bila mogok, mobil dengan transmisi otomatis tidak bisa didorong. Kalau sering digunakan di daerah pergunungan, rem cepat habis.

Semua itu asumsi masa lalu. Kini, semakin banyak transmisi otomatik, produsen menyediakan mekanik yang dengan kemampuan lebih cepat memperbaikinya bila ada masalah. Malah, kini juga ada bengkel-bengkel umum yang bisa menguras seluruh ATF (automatic transmission fluid) di dalam transmisi dan lantas diisi dengan yang benar-benar baru dan bersih.

Pada mobil sekarang yang menggunakan sistem injeksi, bila baterai soak mesin tidak akan bisa hidup. Pasalnya, komputer mesin mendapatkan energi dari baterai. Karena itu, posisi transmisi manual dan otomatik sama saja!

Lantas, kalau rem boros di daerah yang banyak turunan, penyebabnya, dipastikan pengemudi terlalu santai . Membiarkan transmisi pada posisi “D” saja. Padahal, D adalah gigi tertinggi.

Tetap Bekerja
Untuk mengurangi beban kerja rem, harus dimanfaatkan efek “engine brake” dengan menggunakan gigi yang lebih rendah. Dalam hal ini, bisa saja “2” atau kalau lebih curam dan licin, harus “L”. Sama dengan gigi rendah, 3 atau 2 pada transmisi manual. Sedangkan untuk berakselerasi, harus melakukan kick down atau menginjak pedal gas dengan cepat!

Jadi, mengemudi dengan transmisi otomatik bukan berarti tangan tidak bekerja sama sekali. Pada kondisi medan tertentu, 3, 2 dan L harus digunakan. Tangan masih harus aktif. Hanya kaki kiri yang benar-benar santai. Tak perlu injak kopling sama sekali. Misalnya, di turun atau berakselerasi di tanjakan!

Malah pada kondisi macet, dengan melepaskan pedal rem, dan transmi pada posisi “D” mobil merangkak tanpa harus menginjak rem.

Kalau sudah merasakan enaknya transmisi otomatik, terutama bagi mereka yang menyetir sendiri, dan harus sering melewati jalanan macet dan tingkat mobilitas tinggi, dipastikan tak akan mau kembali ke manual kalau tidak terpaksa. Malah rela mengeluarkan biaya tambahan, baik untuk transmisinya yang lebih mahal plus konsumsi bahan bakar yang sedikit lebih banyak dibandingkan manual!

Jumat, 20 November 2009

Adab-adab menuntut Ilmu

Adab-adab menuntut Ilmu

Adab-adab dalam menuntut ilmu yang harus kita ketahui agar ilmu yang kita tuntut berfaidah bagi kita dan orang yang ada di sekitar kita sangatlah banyak. Adab-adab tersebut di antaranya adalah :


  1. Ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Hendaknya niat kita dalam menuntut ilmu adalah karena Allah Azza Wa Jalla dan untuk negeri akhirat. Apabila seseorang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi atau ingin menjadi orang yang terpandang atau niat yang sejenisnya, maka Rasulullah SAW telah memberi peringatan tentang hal ini dalam sabdanya :
“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu dengan mengharap wajah Allah, tidaklah ia mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, dia takkan mendapatkan harumnya bau surga di hari kiamat.” [H,R Abu Dawud dengan sanad yang hasan]
Tetapi kalau ada orang yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan syahadah (MA atau Doktor, misalnya) bukan karena ingin mendapatkan dunia, tetapi karena sudah menjadi peraturan yang tidak tertulis kalau seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, segala ucapannya menjadi lebih didengarkan orang dalam menyampaikan ilmu atau dalam mengajar. Niat ini - insya Allah - termasuk niat yang benar.




  1. Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.
Semua manusia pada mulanya adalah bodoh. Kita berniat untuk menghilangkan kebodohan dari diri kita, setelah kita menjadi orang yang memiliki ilmu kita harus mengajarkannya kepada orang lain untuk menghilang kebodohan dari diri mereka, dan tentu saja mengajarkan kepada orang lain itu dengan berbagai cara agar orang lain dapat mengambil faidah dari ilmu kita. Apakah disyaratkan untuk memberi manfaat pada orang lain itu kita duduk dimasjid dan mengadakan satu pengajian ataukah kita memberi manfa’at pada orang lain dengan ilmu itu pada setiap saat? Jawaban yang benar adalah yang kedua; karena Rasulullah SAW  bersabda :
“Sampaikanlah dariku walaupun cuma satu ayat (HR: Bukhari)
Imam Ahmad berkata:
Ilmu itu tidak ada bandingannya apabila niatnya benar. Para muridnya bertanya: Bagaimanakah yang demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.


  1. Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari’at.
Sudah menjadi keharusan bagi para penuntut ilmu berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari’at. Karena kedudukan syari’at sama dengan pedang kalau tidak ada seseorang yang menggunakannya ia tidak berarti apa-apa. Penuntut ilmu harus membela agamanya dari hal-hal yang menyimpang dari agama (bid’ah), sebagaimana tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW Hal ini tidak ada yang bisa melakukannya kecuali orang yang memiliki ilmu yang benar, sesuai petunjuk Al-Qor’an dan As-Sunnah. 


  1. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat.
Apabila ada perbedaan pendapat, hendaknya penuntut ilmu menerima perbedaan itu dengan lapang dada selama perbedaan itu pada persoalaan ijtihad, bukan persoalaan aqidah, karena persoalan aqidah adalah masalah yang tidak ada perbedaan pendapat di kalangan salaf  1). Berbeda dalam masalah ijtihad, perbedaan pendapat telah ada sejak zaman shahabat, bahkan pada masa Rasulullah SAW masih hidup. Karena itu jangan sampai kita menghina atau menjelekkan orang lain yang kebetulan berbeda pandapat dengan kita. 


  1. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.
Termasuk adab yang tepenting bagi para penuntut ilmu adalah mengamalkan ilmu yang telah diperoleh, karena amal adalah buah dari ilmu, baik itu aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. Karena orang yang telah memiliki ilmu adalah seperti orang memiliki senjata. Ilmu atau senjata (pedang) tidak akan ada gunanya kecuali diamalkan (digunakan). 


  1. Menghormati para ulama dan memuliakan mereka.
Penuntut ilmu harus selalu lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan ulama. Jangan sampai ia mengumpat atau mencela ulama yang kebetulan keliru di dalam memutuskan suatu masalah. Mengumpat orang biasa saja sudah termasuk dosa besar apalagi kalau orang itu adalah seorang ulama.


  1. Mencari kebenaran dan sabar
Termasuk adab yang paling penting bagi kita sebagai seorang penuntut ilmu adalah mencari kebenaran dari ilmu yang telah didapatkan. Mencari kebenaran dari berita berita yang sampai kepada kita yang menjadi sumber hukum. Ketika sampai kepada kita sebuah hadits misalnya, kita harus meneliti lebih dahulu tentang keshahihan hadits tersebut. Kalau sudah kita temukan bukti bahwa hadits itu adalah shahih, kita berusaha lagi mencari makna (pengertian ) dari hadits tersebut. Dalam mencari kebenaran ini kita harus sabar, jangan tergesa-gasa, jangan cepat merasa bosan atau keluh kesah. Jangan sampai kita mempelajari satu pelajaran setengah-setengah, belajar satu kitab sebentar lalu ganti lagi dengan kitab yang lain. Kalau seperti itu kita tidak akan mendapatkan apa dari yang kita tuntut. Di samping itu, mencari kebenaran dalam ilmu sangat penting karena sesungguhnya pembawa berita terkadang punya maksud yang tidak benar, atau barangkali dia tidak bermaksud jahat namun dia keliru dalam memahami sebuah dalil.Wallahu ‘Alam.


1)  Pendapat ini perlu ditinjau lebih lanjut karena telah ada perbedaan pendapat tentang masalah “Apakah Allah dapat di lihat didunia? ” dan ini adalah masalah Aqidah, dan beberapa perbedaan pendapat lain.
Dikutip dari ” Kitabul ilmi”  Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin (Abu Luthfi) http://van.9f.com/adab_menuntut_ilmu.htm

Sabtu, 14 November 2009

Motivasi Diri




Motivasi Diri
Terkadang kita merasakan kejenuhan, tidak bersemangat dalam menjalani hidup. Anda merasa butuh adanya motivasi dari orang lain. Mungkin cara ini bisa berhasil. Namun, untuk kemudian bisa berubah dan bersemangat, kuncinya ada pada diri Anda sendiri. Tidak ada seorang pun yang bisa memberikan motivasi lebih baik, selain diri kita sendiri. Ada beberapa tips untuk memotivasi diri sendiri, yaitu :

1. Menuliskan tujuan pada selembar kertas.


Untuk bisa memotivasi diri, Anda harus memahami tujuan yang hendak Anda capai. Lakukan refleksi, apa yang sebenarnya Anda inginkan. Kemudian, Anda harus mengembangkan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Pilihan yang Anda tentukan, haruslah realistis, sesuai logika. Anda tidak bisa memilih jalan yang Anda rasa tidak sanggup untuk menjalankannya. Akhirnya, Anda akan menemukan kegagalan dan keputusasaan, sebelum mencapai tujuan tersebut. Tempelkan lembaran kertas yang berisi tujuan pada ruang yang sering Anda lihat. Anda bisa memilih di cermin kamar, lemari, dinding, atau tempat mana saja yang Anda sering melihat dan membacanya. Setiap hari, sekurangnya baca tulisan itu 5 kali, agar selalu teringat dengan tujuan yang ingin Anda capai dan memiliki motivasi diri untuk mencapainya. Setiap hari pula, catatlah apa saj hal yang telah Anda lakukan untuk semakin mendekatkan Anda dengan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan cara ini, Anda akan menyadari apakah tujuan itu masih jauh, semakin dekat atau hampir tercapai.

2. Berhenti menunda


Menunda adalah kebiasaan yang bisa membunuh impian dan motivasi diri Anda. Tetapkan batas waktu untuk mencapai satu tujuan, dan berpeganglah dengan batas waktu yang Anda tentukan sendiri. Dengan memiliki perasaan dikejar batas waktu, Anda akan lebih fokus dan berusaha untuk memenuhi tujuan tersebut.
Namun berhati-hatilah, jangan sampai menentukan batas waktu yang membuat Anda stres dan frustasi, dan hanya akan merusak mental dan pikiran Anda. Pikirkanlah batas waktu yang tepat dan tetap membuat Anda nyaman dalam menjalaninya.

3. Reward untuk diri sendiri


Cobalah untuk memberikan hadiah atau menghargai diri Anda sendiri ketika berhasil menyelesaikan satu bagian dalam perencanaan untuk mencapai tujuan Anda. Ini akan menjadikan Anda memiliki harapan, menyuntikkan motivasi diri Anda, agar bisa menyelesaikan bagian-bagian berikutnya untuk memperoleh hadiah yang lebih baik Ingat, jika Anda telah menyelesaikan satu rencana, segeralah membuat rencana baru dan pastikan batas waktunya. Orang yang sukses akan selalu mencari cara untuk mengembangkan diri mereka dan kehidupan mereka.

4. Bersenang-senanglah

Dalam melakukan pekerjaan, Anda sering dihadapkan dengan masalah ataupun beban pikiran yang berat. Rasa humor yang cukup, bisa menjadi salah satu kunci untuk sukses. Cobalah untuk tidak terlalu berat memikirkan masalah dan pekerjaan. Belajarlah untuk menikmati apa yang Anda lakukan setiap hari, sehingga bisa tetap memiliki motivasi diri dan merasa antusias. Dengan tetap memiliki perasaan tersebut, Anda bisa membantu diri sendiri mengontrol tingkat stres yang Anda miliki. Motivasi diri sendiri memiliki keuntungan tersendiri dan juga memacu diri untuk bisa lebih berkembang, lebih baik, dan mengarah pada kesuksesan.
Dengan memotivasi diri sendiri, berarti Anda juga bisa menciptakan jalan-jalan baru untuk melangkah mencapai tujuan Anda.

Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com

Sabtu, 07 November 2009

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman


01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
43. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat  menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang



Kerja Itu Cuman Selingan

Kerja itu cuma selingan, Untuk menunggu waktu shalat..."

Ketika Pak Heru, atasan saya, memerintahkan untuk mencari klien yang
bergerak di bidang interior, seketika pikiran saya sampai kepada Pak
Azis. Meskipun hati masih meraba-raba, apa mungkin Pak Azis mampu
membuat kios internet, dalam bentuk serupa dengan anjungan tunai
mandiri dan dari kayu pula, dengan segera saya menuju ke bengkel
workshop Pak Azis.

Setelah beberapa kali keliru masuk jalan, akhirnya saya menemukan
bengkel Pak Azis, yang kini ternyata sudah didampingi sebuah masjid.
Pak Azis pun tampak awet muda, sama seperti dulu, hanya pakaiannya yang
sedikit berubah. Kali ini dia selalu memakai kopiah putih. Rautnya
cerah, fresh, memancarkan kesan tenang dan lebih santai. Beungeut
wudhu-an ( wajah sering wudhu), kata orang sunda. Selalu bercahaya.

Hidayah Allah ternyata telah sampai sejak lama, jauh sebelum Pak Azis
berkecimpung dalam berbagai dinamika kegiatan Islam. Hidayah itu
bermula dari peristiwa angin puting-beliung, yang tiba-tiba menyapu
seluruh atap bengkel workshop-nya, pada suatu malam kira-kira lima tahun
silam. "Atap rumah saya tertiup angin sampai tak tersisa satupun.
Terbuka semua." cerita Pak Azis."Padahal nggak ada hujan, nggak ada
tanda-tanda bakal ada angin besar. Angin berpusar itupun cuma sebentar
saja."

Batin Pak Azis bergolak setelah peristiwa itu. Walau uang dan pekerjaan
masih terus mengalir kepadanya, Pak Azis tetap merasa gelisah, stres &
selalu tidak tenang. "Seperti orang patah hati, Ndra. Makan tidak enak,
tidur juga susah."cerita Pak Azis lagi.

Lama-kelamaan Pak Azis menjadi tidak betah tinggal di rumah dan stres.
Padahal, sebelum kejadian angin puting-beliung yang anehnya hanya
mengenai bengkel workshop merangkap rumahnya saja, Pak Azis merasa
hidupnya sudah sempurna. Dari desainer grafis hingga jadi arsitek.
Dengan
keserbabisaannya itu, pak Azis merasa puas dan bangga, karena punya
penghasilan tinggi. Tapi setelah peristiwa angin puting-beliung itu,
pak Azis kembali bangkrut, beliau bertanya dalam hati : "apa sih yang
kurang"
apa salahku " ?

Akhirnya pak Azis menekuni ibadah secara mendalam "Seperti musafir atau
walisongo, saya mendatangi masjid-masjid di malam hari. Semua masjid
besar dan beberapa masjid di pelosok Bandung ini, sudah pernah saya
inapi." Setahun lebih cara tersebut ia jalani, sampai kemudian akhirnya
saya bisa tidur normal, bisa menikmati pekerjaan dan keseharian seperti
sediakala.

"Bahkan lebih tenang dan santai daripada sebelumnya."
"Lebih tenang ? Memang Pak Azis dapet hikmah apa dari tidur di masjid
itu ?"

"Di masjid itu 'kan tidak sekedar tidur, Ndra. Kalau ada shalat malam,
kita dibangunkan, lalu pergi wudhu dan tahajjud. Karena terbiasa,
tahajjud juga jadi terasa enak.
Malah nggak enak kalau tidak shalat malam, dan shalat-shalat wajib yang
lima itu jadi kurang enaknya, kalau saya lalaikan. Begitu, Ndra."

"Sekarang tidak pernah terlambat atau bolong shalat-nya, Pak Azis ?"

"Alhamdulillah. Sekarang ini saya menganggap bhw yg utama itu adalah
shalat. Jadi, saya dan temen-temen menganggap kerja itu cuma sekedar
selingan aja."

"Selingan ?"

"Ya, selingan yang berguna. Untuk menunggu kewajiban shalat, Ndra."

Untuk beberapa lama saya terdiam, sampai kemudian adzan ashar mengalun
jelas dari masjid samping rumah Pak Azis. Pak Azis mengajak saya untuk
segera pergi mengambil air wudhu, dan saya lihat para pekerjanyapun
sudah pada pergi ke samping rumah, menuju masjid. Bengkel workshop itu
menjadi lengang seketika. Sambil memandang seluruh ruangan bengkel,
sambil berjalan menuju masjid di samping workshop, terus
terngiang-ngiang di benak saya : "Kerja itu cuma selingan, Ndra. Untuk
menunggu waktu shalat..."

Sepulangnya dari tempat workshop, sambil memandang sibuknya lalu lintas
di jalan raya, saya merenungi apa yang tadi dikatakan oleh Pak Azis.
Sungguh trenyuh saya, bahwa setelah perenungan itu, saya merasa sebagai
orang yang sering berlaku sebaliknya. Ya, saya lebih sering menganggap
shalat sebagai waktu rehat, cuma selingan, malah saya cenderung lebih
mementingkan pekerjaan kantor. Padahal sholat yang akan bantu kita
nantinya...(sungguh saya orang yang
merugi..)

Kadang-kadang waktu shalat dilalaikan sebab pekerjaan belum selesai,
atau rapat dengan klien dirasakan tanggung untuk diakhiri.
Itulah penyebab dari kegersangan hidup saya selama ini. Saya lebih
semangat dan habis-habisan berjuang meraih dunia, daripada
mempersiapkan bekal terbaik untuk kehidupan kekal di akhirat nanti.
padahal dunia ini akan saya tinggalkan..juga ..........kenapa saya
begitu bodoh..

Saya lupa, bahwa shalat adalah yang utama.
Mulai saat itu saya berjanji untuk mulai shalat di awal waktu..

Kalau Anda tidak mengirimkan email ini ke temen Anda....ya ga papa sih.
Cuma kalo dikirim mungkin ada gunanya bagi mereka gitu loh.